perempuan
Dia tak pernah mengeluh
Menimang-nimang kesabaran sampai akhir usia
bahkan, saat dia harus menikmati manisnya hidup
dia tunda.
entah kapan, buah yang harusnya dia petik akan dinikmatinya
bersama senja,
angin sepoi-sepoi kesejukan.
Perlawanan hidupnya hanya menangis
saat dia tak menemukan jalan keluar
dia hanya menangis
kemudian berdoa
Dia sadar,
Hampir seluruh waktunya bukan untuk dia sendiri
untuk lima orang lain yang hidup bersamanya
bertahun-tahun,
Sampai suatu hari, tetes air mata itu tak lagi mengalir
nyala lilin itu redup
kemudian mati, untuk selama-lamanya
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home