malam ini untukmu
Setelah bulan muncul di malam ke-112
air mata ini menetes perlahan
membawaku ke hamparan sajadah
melihat bayang seorang perempuan perkasa
pada bayangan samar-samar
ia menebas perjalanan waktu
menyiram panasnya terik matahari
bersama munculnya fajar
tiap pagi ia berkata "ayo tangi, wis esuk."
Ia tiupkan semangat, membenarkan letak bajuku
dan, ia menyuruhku berlari mengejar impian
salam hormat ibuku Dewi Aisyah...
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home